Minggu, 23 Desember 2018

TM 13 - Departementalization


A. Konsep Departementalisasi
Departementalisasi factory overhead adalah memilah-milah pabrik menjadi beberapa departemen yang masing-masing mendapat alokasi factor overhead. Apabila factory overhead diterapkan satu tarif, maka tarif tersebut bisa terlalu tinggi untuk produk yang tidak diproses melalui semua departemen.

B. Departemen Produksi dan Departemen Jasa
Departemen Produksi adalah departemen yang memproses produk dengan mengubah atau merakit material yang meliputi pemotongan, perakitan, pencampuran, penyelesaian dan pembotolan. Departemen jasa menyediakan layanan yang berkontribusi secara tidak langsung ke proses produksi di antaranya departemen pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pengendalian produksi, keamanan, pengiriman, kesehatan, sumber daya manusia dan kantin

C. Biaya Departemen Langsung dan Biaya Departemen Tidak Langsung

  • Biaya departemen langsung
Factory overhead cost meliputi biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri secara spesifik ke suatu pekerjaan atau produk tapi ada beberapa yang dapat ditelusuri ke departemen tertentu. Biaya ini disebut biaya departemen langsung (direct departmental cost). Sebagian besar biaya departemen dapat diklasifikasikan menjadi supervisiindirect labor dan overtime (lembur)fringe benefitindirect material dan suppliesreparasi dan pemeilharaan, dan depresiasi dan sewa.


  •  Biaya departemen tidak langsung
adalah biaya yang terpakai oleh beberapa departemen, tidak hanya oleh satu departemen yang meliputi biaya listrik, sewa dan depresiasi. Biaya ini harus dialokasikan secara proporsional ke departemen-departemen yang mendapat manfaat berdasarkan ukuran pemakaian biaya oleh departemen masing-masing atau menggunakan ukuran outpu ataupun menggunakan suatu ukuran yang mencerminkan pemakaian biaya oleh tiap-tiap departemen. Contoh sebagai berikut :

Biaya departemen tidak langsung                                Dasar alokasi
Sewa gedung                                                                     Luas lantai
Depresiasi gedung                                                              Luas lantai
Asuransi kebakaran                                                            Luas lantai
Pemeliharaan gedung                                                          Luas lantai 
Superintendence                                                                Jumlah pegawai
Telepon                                                                   Jumlah pegawai / telepon
Listrik (fixed portion)                                                         Luas lantai 


D. Penghitungan Tarif FOH Departemen
Factory overhead biasanya dibebankan ke produk berdasarkan machine hours, direct labor hours, atau direct labor cost, ini dilakukan untuk memudahkan pengalokasian factory overhead ke produk. Tahapannya sebagai berikut :

1. Menghitung estimasi total overhead tiap departemen dibagi menjadi fixed cost dan variable cost.
2. Menyiapkan dasar alokasi untuk distribusi biaya departemen tidak langsung dan biaya departemen jasa.
3. Menghitung perkiraan total biaya departemen tidak langsung dan mengalokasikan ke departemen yang mendapat manfaat.
4. Mendistribusikan biaya departemen jasa ke departemen yang mendapat manfaat.
5. Menghitung tarif overhead departemen.

Rabu, 12 Desember 2018

TM 12 - Just in Time and Backflush Costing

A. Konsep Dasar Just In Time (JIT)

Just in Time adalah filosofi yang berfokus pada pengurangan biaya melalui pengurangan inventory. Material ataupun barang harus sampai pada peursahaan ketika dibutuhkan untuk produksi, tidak lebih cepat maupun lebih lama. Biaya pengurangan inventory yang dimaksud adalah pengurangan biaya untuk menyimpan inventory (Carrying Costs). JIT adalah bagian penting dari sekian banyak Total Quality Management (TQM) karena usahanya untuk menghilangkan pemborosan dalam segala bentuk.


B. Kelemahan dan Kelebihan JIT

Kelebihan :

  1. Mengurangi biaya overhead dengan mengurangi biaya penanganan material, penyimpanan serta inspeksi (Tingkat persediaan rendah).
  2. Membantu dalam penelusuran langsung beberapa biaya yang biasanya diklasifikasikan sebagai indirect.
  3. Produksi dapat beralih ke produk lain yang berbeda untuk memenuhi perubahan permintaan pelanggan karena produksi berjalan sangat singkat.
  4. Perusahaan dapat menginvestasikan uangnya karena sedikitnya carrying costs.


Kelemahan :

  1. Perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan yang secara tiba-tiba meningkat.
  2. Bergantungnya perusahaan kepada supplier sehingga mengharuskan perusahaan memiliki supplier yang terpercaya.
  3. Biaya transaksi yang cenderung lebih tinggi karena tingginya frekuensi transaksi.


C. Konsep Dasar Backflush Costing

Backflush Costing atau Bacflush Accounting adalah pendekatan akuntansi untuk aliran biaya manufaktur. Backflush Costing dapat diaplikasikan ke sistem JIT yang sudah sempurna karena prosesnya yang lebih cepat dibanding akuntansi tradisional. Tujuannya untuk pengorganisasian manufaktur, mengurangi cacat dan waktu siklus manufaktur, memastikan pengantaran material tepat waktu memungkinkan pembeliaan, produksi dan penjualan oleh perusahaan terjadi dalam rangkaian yang cepat dengan inventory minimal.


D.  Akuntansi untuk Backflush Costing





TM 11 Materials and Labor

Costs Associated with Goods for Sale


  • Purchasing Costs
Biaya perolehan barang dari pemasok termasuk biaya pengangkutan



  • Ordering Costs
Biaya mempersiapkan dan menerbitkan order pembelian, menerima dan memeriksa barang-barang yang masuk dalam pesanan dan mencocokkan faktur yang diterima, order pembelian dan catatan pengiriman untuk pembayaran.



  • Carrying Costs
Biaya yang muncul ketika barang disimpan dalam inventory (gudang).



  • Stockout Costs
Biaya yang muncul ketika perusahan kehabisan barang tertentu yang mana karena permintaan konsumen, atau yang disebut stockout.



  • Cost of Quality
Biaya yang timbul untuk mencegah dan menilai atau biaya yang muncul sebagai akibat dari masalah kualitas.



  • Shrinkage Costs
Hasil dari pencurian dari orang luar, penggelapan oleh pegawai, kesalahan klasifikasi dan kesalahan kasir.


The Economic Order Quantity

adalah jumlah inventory yang dipesan pada satu waktu yang memperkecil biaya inventory tahunan. Jika pembelian dilakukan dalam skala besar namun jarang diadakan pembelian, maka Carrying Costs-nya besar akibat dari ukuran investasi yang besar terletak pada inventory. Jika pembelian dilakukan dalam skala kecil namun sering melakukan pembelian, maka Ordering Costs-nya tinggi. Oleh karena itu, jumlah optimal untuk memesan pada suatu waktu ditentukan oleh keseimbangan 2 faktor yaitu Carrying Costs dan Ordering Costs.


Safety Stock
*Lead time = waktu yang diperlukan antara saat pemesanan bahan baku dan datangnya bahan baku itu sendiri

Perusahaan tentunya mempunyai safety stock untuk kegiatan beroperasinya yang mana jumlahnya sudah ditentukan agar tidak terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. Apabila terjadi kenaikan permintaan oleh pelanggan maka persediaan masih mempunyai persediaan karena tersedinya safety stock.



Rabu, 21 November 2018

TM 10 The Cost of Quality And Accounting for Production Losses (Process Costing)



Abnormal spoilage dihitung dan dicatat secara terpisah pada akun Loss from Abnormal Spoilage. Sedangkan normal spoilage, dihitung unit tersebut ketika memperhitungkan unit output fisik dan ekuivalen pada process costing system.
















Menghitung Semua Spoilage




Spoilage terdeteksi atas penyelesaian dari proses dan mempunyai nol nilai bersih penyelesaian.


5 Langkah Process Costing dengan Spoilage


Langkah 1 : Meringkas/Menghitung Aliran Fisik dari Unit Output

Total Spoilage = (Beg. WIP + Started) - (Completed and transferred out+ End. WIP)



Langkah 2 : Menghitung Unit Equivalent di Periode Tersebut

FIFO method, perlu memerhatikan rincian dari Units completed and transferred out karena yang sudah selesai dan ditransfer dapat berasal dari Beginning WIP atau Started in the period. Perhatikan juga pada saat pelaksanaan point of inspection (tahapan dari proses produksi yang mana produk-produk diuji untuk menentukan apakah mereka sesuai dengan standar perusahaan atau tidak) untuk menentukan persentase penyelesaian atas komponen biaya spoilage units.



Langkah 3 : Menghitung Biaya untuk Costs to Account For

Costs to Account For = Cost in Beg. WIP + Cost added during the period



Langkah 4 : Menghitung Cost per Equivalent Units

Cost per Equivalent Units = Total Cost : Quantity



Langkah 5 : Menetpkan Biaya Units Completed, Spoiled Units dan Units pada Ending WIP




Jumat, 16 November 2018

TM 9 The Cost of Quality And Accounting for Production Losses (Job Order Costing)

TM 9 The Cost of Quality And Accounting for Production Losses (Job Order Costing)

Horngren 15th Edition, Cost Accounting A Managerial Emphasis

Cost Accounting 4th Edition, Carter


Jenis Cost of Quality


Prevention Cost
adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka untuk mencegah supaya tidak terjadi suatu kegagalan produk

Appraisal Cost
adalah biaya yang diekluarkan untuk mendeteksi adanya suatu kegagalan produk.

Failure Cost
adalah biaya yang terjadi sehubungan dengan adanya kesalahan produksi atau produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan.

Spoilage, Rework and Scrap


Spoilage
adalah produksi yang sebagian atau seluruhnya tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pembeli dan tidak bisa diperbaiki atau dikerjakan ulang agar dapat memenuhi spesifikasi. Menjadi beban perusahaan yang memproduksi yang akan dibebankan pada akun FOH Control. Jika terjual maka mengurangi beban FOH Control. Apabila produk-produk rusak dikumpulkan tersendiri sebelum dijual maka dicatat sebagai akun spoilage goods inventory.


  • Normal Spoilage Attributable to a Specific Job
Normal spoilage yang disebabkan oleh 1 pekerjaan, maka pekerjaan tersebut menanggung biaya dari spoilage.
      Materials Control            XXX
                      Work In Process                          XXX


  • Normal Spoilage Common to All Jobs
Spoilage melekat pada produksi tentunya dan timbul ketika sebuah pekerjaan tertentu sedang dikerjakan. Namun, spoilage tersebut tidak dibebankan lagnsung ke pekerjaan spesifik. Oleh karenanya, spoilage dialokasikan langsung ke akun FOH Control.
               Materials Control              XXX
               FOH Control                        XXX
                       Work In Process                    XXX
*Nilai Materials Control adalah nilai barang spoilage dan FOH Control merupakan selisih dari Work In Process dengan Materials Control.


  • Abnormal Spoilage
Spoilage yang tidak melekat pada proses produksi tertentu dan tidak akan muncul pada saat operasional yang efisien dan dicatat sebagai Loss from Abnormal Spoilage.
              Materials Control                          XXX
              Loss from Abnormal Spoilage    XXX
                         Work In Process                             XXX
  


Rework
adalah barang yang tidak memenuhi spesifikasi pelanggan yang kemudian diperbaiki dan dijual sebagai finished goods.

  • Normal Rework Attributable to a Specific Job
              Work In Process (specific costs)     XXX
                          Materials Control                            XXX
                          Wages Payable Control                 XXX
                          FOH Allocated                                 XXX

  • Normal Rework Common to All Jobs
              FOH Control (rework costs)            XXX
                          Materials Control                        XXX
                          Wages Payable Control                XXX
                          FOH Allocated                            XXX


  • Abnromal Reworks
               Loss from Abnormal Rework     XXX
                           Materials Control                        XXX
                           Wages Payabel Control                XXX
                           FOH Allocated                             XXX

Scrap
adalah material sisa yang dihasilkan dari proses manufaktur suatu produk yang masih memiliki nilai jual walaupun kecil.

Recognizing Scrap at the Time of Its Sale

  • Scrap Attributable to a Specific Job
       Cash/Accounts Receivable          XXX
                           Work In Process                             XXX

  • Scrap Common to All Jobs
                Cash/Accounts Receivable          XXX
                    FOH Control                                 XXX
         *Scrap returned to storeroom : No journal entry (Notation of quantity received and
           related job entered in the inventory record)

Recognizing Scrap at the Time of Its Production

  • Scrap Attributable to a Specific Job
         Scrap returned to storeroom
                 Materials                                       XXX
                              Work In Process                              XXX
  • Scrap Common to All Jobs
         Scrap returned to storeroom
                  Materials                                       XXX
                                FOH                                               XXX
         Sale of crap
                  Cash/Accounts Receivable              XXX
                                Materials                                        XXX

     When scrap reused as direct material rather than sold as scrap.
          Scrap returned to storeroom
                   Materials                                       XXX
                                FOH                                               XXX
          Reuse of scrap
                   Work In Process                            XXX
                                 Materials                                        XXX

Rabu, 10 Oktober 2018

TM 5 & 6 Process Costing

TM 5 & 6 Process Costing

Horngren 15th Edition, Cost Accounting A Managerial Emphasis

Cost Accounting 4th Edition, Carter


Konsep Dasar

Perbedaan utama antara process costing dan job costing adalah tingkat rata-rata (extent of averaging) yang digunakan untuk menghitung biaya dari unit produk atau jasa. Di job-costing system , pekerjaan individual menggunakan jumlah sumber daya yang berbeda, maka hal ini akan membuat biaya tiap pekerjaan tidak akurat pada biaya rata-rata produksi yang sama. Sedangkan di process costing digunakan untuk mengihtung biaya produksi rata-rata untuk semua unit yang dihasilkan.

Proses Produksi metode Weighted Average Merhod

Proses ini menghitung biaya per unit ekuivalen dari semua pekerjaan yang telah selesai dan menetapkannya ke unit ekuivalen yang sudah selesai dan dipindahkan keluar dari proses ke unit ekuvialen pada ending work in process inventory. Weighted average cost adalah total biaya termasuk akun work in process (dari beginning work in process atau dari pekerjaan dimulai hingga periode sekarang) dibagi dengan total unit ekuivalen yang selesai pada hari itu juga.

Proses Produksi metode FIFO

Berasumsi unit ekuivalen yang pertama di work in process sudah selesai kemudian menetapkan biaya dari unit ekuivalen periode sebelumnya di dalam beginning work in process inventory ke unit yang sudah selesai dan dikeluarkan dari proses serta menetapkan biaya unit ekuivalen yang terjadi selama periode sekarang untuk menyelesaikan inventory awal untuk memulai dan menyelesaikan unit baru dan akhirnya kepada unit di ending work in process inventory.

Langkah Proses Produksi (FIFO dan Weighted Average Method):

  1. Meringkas aliran unit fisik yang dihasilkan
  2. Menghitung hasil unit ekuivalen pada periode yang bersangkutan
  3. Meringkas total biaya untuk akun
  4. Menghitung biaya per unit ekuivalen
  5. Menetapkan biaya tersebut ke unit yang sudah selesai dan ke unit pada ending work in process

Penjurnalan metode proses


Material


   Work in Process                                 XXX
         Materials Inventory                                     XXX

Labor Costs


   Work in Process                                 XXX
         Payroll                                                                XXX

Factory Overhead Costs


   Factory Overhead (Control)         XXX
         Accounts Payable                                          XXX
         Accumulated Depreciation                        XXX
         Prepaid Expenses                                          XXX
         Materials (indirect)                                       XXX
         Payroll (indirect)                                           XXX

Jika perusahaan sebelumnya menggunakan predetermined factory overhead rate (Perkiraan Factory Overhead)


   Work in Process                                  XXX
         Applied Factory Overhead                        XXX

Dengan jurnal seperti di atas, maka selisih antara yang diperkirakan dengan yang sebenarnya dapat tercatat.

Rabu, 03 Oktober 2018

TM 4 - Job Order Costing

TM 4 - Job Order Costing

Horngren 15th Edition, Cost Accounting A Managerial Emphasis

Cost Accounting 4th Edition, Carter


Konsep Dasar

         Selain biaya obyek, biaya langsung dan biaya tidak langsung, terdapat istilah lain yang perlu diketahui, yaitu kolam biaya dan basis alokasi biaya. Kolam biaya adalah pengelompokan biaya barang-barang tidak langsung, sedangkan basis alokasi biaya adalah cara sistematis untuk menghubungkan biaya tidak langsung atau  kelompok biaya langsung (biaya operasi mesin pemotongan besi) dengan obyek biaya.

Job-Costing dan Process-Costing Systems


  • Job-costing system

    Biaya obyek adalah sebuah atau banyak produk/jasa yang berbeda yang disebut pekerjaan. Karena produk dan jasa berbeda, Job-costing systems digunakan untuk mengakumulasi biaya secara terpisah untuk setiap produk maupun jasa.

  • Process-costing system
   Biaya obyek adalah massa dari unit produk atau jasa yang mirip. Di setiap periode, process-costing systems membagi total biaya produksi produk atau jasa yang mirip dengan jumlah unit yang dihasilkan yang menghasilkan biaya per unit.

8 Dasar Jurnal Job Order Costing

  1. Pembelian material
  2. Biaya pekerja yang terjadi
  3. Biaya overhead yang terjadi
  4. Material yang digunakan
  5. Biaya pekerja yang terpakai
  6. Estimasi biaya overhead yang terpakai
  7. Pekerjaan yang selesai
  8. Produk yang terjual

1. Penjurnalan Material


Pembelian


Seperti pencatatan inventory menggunakan sistem perpetual

Materials                                               XXX
       Accounts Payable/Cash                             XXX

Pengunaan Material


Dibedakan antara direct materials dan indirect materials berdasarkan materials requisitions (daftar isian permintaan material).

*direct materials
Work in Process                                XXX
       Materials                                                          XXX
*indirect materials
Factory Overhead Control            XXX
       Materials                                                          XXX

2. Penjurnalan Pekerja


Biaya Pekerja yang Terjadi

Liabilitas yang digunakan hanya Accrued Payroll dan terletak pada saldo kredit dan pada saldo debit Payroll.

Payroll                                                   XXX
       Accrued Payroll                                            XXX


Biaya Pekerja yang Terpakai

Sama halnya dengan pemakaian material, di sini dibedakan antara direct labor dan indirect labor. Direct labor menggunakan labor time tickets sebagai dokumennya.

*direct labor
Work In Process                               XXX
       Payroll                                                               XXX

*indirect labor
Factory Overhead Control           XXX
       Payroll                                                               XXX

3. Penjurnalan Factory Overhead


Factory Overhead yang Terjadi

Factory Overhead Control pada saldo debit dan pada saldo kredit seperti akun Prepaid (aset), Payable (liabilitas) atau lainnya (Payroll dan Accumulated Depreciation).

Factory Overhead Control            XXX
       Prepaid Rent                                                  XXX
       Accounts Payable                                        XXX
       Acc. Dep. - Machinery                               XXX

Estimasi Factory Overhead yang Terpakai

Menggunakan predetermined overhead rate yaitu rasio total perkiraan overhead dengan total perkiraan dasar alokasi overhead. Semua factory overhead dimasukkan sebagai Work in Process  di saldo debit dan pada saldo kredit langsung menggunakan Factory Overhead Control atau akun terpisah Applied Factory Overhead.

Work in Process                               XXX
      FOH Control/Applied FOH                      XXX

Jika menggunakan Applied Factory Overhead maka diperlukan jurnal penutup.

Applied Factory Overhead          XXX
      Factory Overhead Control                       XXX

4. Pernjurnalan Pekerjaan yang Selesai dan Produk yang Terjual

Pekerjaan yang selesai mengubah barang setengah jadi menjadi barang jadi/siap jual, oleh karenanya perlu untuk mengisi kembali persediaan barang jadi/siap jual.

Finished Goods                                 XXX
       Work in Process                                          XXX

Penjurnalan penjualan produk sama dengan sistem pencatatan inventory metode perpetual, namun inventory yang berada pada saldo kredit bisa Work in Process atau Finished Goods tergantung barang tersebut terjual pada kondisi sudah siap jual atau masih perlu diselesaikan.

Accounts Receivable/Cash         XXX
       Sales                                                                XXX
Cost of Goods Sold                          XXX
       Finished Goods/WIP                               XXX

Rabu, 19 September 2018

TM 2 & 3 - Pengantar Istilah dan Tujuan Biaya

TM 2 & 3 - Pengantar Istilah dan Tujuan Biaya

Horngren 15th Edition, Cost Accounting A Managerial Emphasis


Biaya dan Terminologinya

Biaya adalah sumber daya yang dikorbankan untuk mencapai objek spesifik. Biasanya diukur sebagai jumlah moneter yang harus dibayar untuk memperoleh barang atau layanan. Biaya yang sebenarnya adalah biaya yang terjadi / biaya historis yang dibedakan dari biaya yang dianggarkan / biaya masa depan.

Akumulasi biaya adalah kumpulan dari data biaya yang teroganisir melalui sistem akuntansi.

Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung

  • Biaya langsung dari obyek biaya berhubungan dengan obyek biaya tertentu dan dapat ditelusuri secara ekonomis.
  • Biaya tidak langsung berhubungan dengan obyek biaya tertentu tetapi tidak dapat ditelusuri secara ekonomis.
Penggunaan istilah alokasi biaya digunakan untuk menggambarkan penetapan biaya tidak langsung ke obyek biaya tertentu. Istilah umum penetapan biaya meliputi :
  1. Menelusuri biaya langsung obyek biaya
  2. Mengalokasikan biaya tidak langsung obyek biaya
TANTANGAN ALOKASI BIAYA
Manajer ingin menetapkan biaya dari obyek biaya secara akurat karena ketidakakuratan biaya produk akan membuat manajer keliru mengenai keuntungan dari produk yang berbeda.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KLASIFIKASI BIAYA LANGSUNG/TIDAK LANGSUNG
  1. Materialitas dari biaya yang dimaksud
Semakin kecil jumlah biaya, semakin tidak penting biaya tersebut, semakin kecil kemungkinan ditelusuri secara ekonomis biaya obyek tersebut.
     2. Informasi yang tersedia-pengumpulan teknologi
Improvisasi dalam hal ini memungkinkan untuk mempertimbangkan lebih banyak biaya sebagai biaya langsung.
     3. Desain Operasi 
Mengklasifikasi sebuah biaya sebagai biaya langsung lebih mudah jika fasilitas perusahaan / beberapa bagiannya digunakan secara eksklusif untuk obyek biaya tertentu seperti produk yang spesifik ataupun pelanggan tertentu.
Bahwa biaya spesifik mungkin sekaligus biaya langsung dan tidak langsung suatu obyek biaya. Oleh karena itu, klasifikasi biaya bergantung pada pilihan dari biaya obyek.

Pola Perilaku Biaya: Biaya Variabel dan Biaya Tetap

Sistem biaya mencatat biaya dari perolehan sumber daya (material, pekerja dan peralatan) dan melacak bagaimana sumber daya ini digunakan untuk produksi dan menjual produk atau layanan. 2 tipe perilaku biaya :
  1. Biaya Variabel
Berubah total dalam proporsi untuk mengubah aktifitasnya atau volume dari output yang diproduksi.
     2. Biaya Tetap
Tetap tidak berubah dallam keseluruhan untuk periode waktu yang diberikan meskipun banyak perubahan pada aktifitas atau volume dari output yang diproduksi.

Biaya Total dan Biaya Satuan

BIAYA SATUAN (BIAYA RATA-RATA)
Dihitung dengan membagi biaya total dengan jumlah satuan yang diproduksi. Biaya satuan ditemukan di seluruh rantai nilai dan dengan menjumlah semua biaya satuan melalui rantai nilai, manajer menghitung biaya satuan dari produk atau layanan yang beda serta menentukan keuntungan dari setiap produk atau layanan. Kemudian manajer menggunakan informasi ini untuk menentukan produk yang harus diinvestikan lebih sumber dayanya misal.
MENGGUNAKAN BIAYA SATUAN
Meskipun biaya satuan umumnya digunakan dalam laporan keuangan dan untuk membuat campuran produk serta penentuan harga, manajer harus berpikir mengenai ketentuan biaya total daripada biaya satuan untuk banyak keputusan. 

Sektor Bisnis, Jenis Persediaan, Biaya Perolehan Persediaan dan Biaya Periode

PERUSAHAAN MANUFAKTUR, -DAGANG, DAN -JASA

  1. Perusahaan Manufaktur -> membeli material dan komponen dan mengubahnya menjadi bermacam-macam barang jadi.
  2. Perusahaan Dagang -> membeli dan menjual barang jadi tanpa mengubah wujud aslinya.
  3. Perusahaan Jasa -> menyediakan layanan (produk tak berwujud).
JENIS PERSEDIAAN

  1. Persediaan bahan langsung -> bahan langsung dalam persediaan yang akan digunakan dalam proses manufaktur.
  2. Persediaan bahan setengah jadi -> barang-barang sebagian dikerjakan tetapi belum selesai.
  3. Persediaan barang jadi -> barang jadi
KLASIFIKASI UMUM YANG DIGUNAKAN DARI BIAYA MANUFAKTUR

  1. Biaya bahan langsung -> adalah biaya perolehan seluruh bahan yang pada akhirnya menjadi bagian dari obyek biaya dan dapat ditelusuri secara ekonomis.
  2. Biaya tenaga kerja manufaktur langsung -> termasuk kompensasi dari seluruh tenaga kerja maunfaktur yang dapat ditelusuri secara ekonomis ke biaya obyek.
  3. Biaya manufaktur tidak langsung -> adalah biaya manufaktur yang berkaitan dengan obyek biaya namun tidak dapat ditelusuri secara ekonomis.
BIAYA PEROLEHAN PERSEDIAAN
Keseluruhan biaya dari sebuah produk yang dianggap sebagai aset dalam neraca keuangan perusahaan ketika biaya yang terjadi dan dibebankan sebagai harga pokok penjualan hanya ketika produk laku terjual. Harga pokok penjualan perusahaan manufaktur termasuk seluruh biaya manufaktur (bahan langsung, tenaga kerja manufaktur langsung dan biaya manufaktur yang berlebihan) yang dikeluarkan untung memproduksi.

BIAYA PERIODE
Seluruh biaya pada laporan laba rugi selain harga pokok penjualan.

BIAYA UTAMA DAN BIAYA KONVERSI
Biaya utama adalah seluruh biaya manufaktur langsung, sedangkan biaya konversi adalah seluruh biaya manufaktur kecuali biaya bahan langsung.

TM 1 - Manajer dan Akuntansi Manajemen

TM 1 - Manajer dan Akuntansi Manajemen

Horngren 15th Edition, Cost Accounting A Managerial Emphasis


Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Biaya

Setiap perusahaan menginginkan keuntungan yang banyak dengan biaya yang sebanding, oleh karena itu dibutuhkan akuntansi keuangan yang berfokus pada pelaporan untuk pihak eksternal dan akuntansi manajemen sendiri berfokus pada pihak internal yang nantinya akan digunakan oleh manajer dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Akuntansi biaya sendiri menyediakan informasi untuk akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen sebagai contoh, akuntansi biaya menghitung biaya dari sebuah produk yang tentu juga dibutuhkan baik akuntansi keuangan maupun manajemen.

Perbedaan Akuntansi Manajemen (AM) dan Akuntansi Keuangan (AK)
  1. Tujuan (AM untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan; AK untuk membuat pelaporan keuangan kepada investor, bank, pemerintah dan pihak lainnya)
  2. Pengguna (AM = Manajer perusahaan; AK = Investor, bank, pemerintah dan pihak lainnya)
  3. Data (AM = orientasi masa depan; AK = orientasi masa lalu)
  4. Standar (AM = bebas/tidak mengikuti standar yang berlaku; AK = standar sesuai GAAP)
  5. Waktu Pelaporan (AM = bebas/saat dibutuhkan; AK = tahunan, semesteran dan triwulanan)
  6. Dampak Perilaku (AM = pengaruh ke manajer dan karyawan; AK = pengaruh ke gaji)

Keputusan Strategis dan Akuntan Manajemen

Strategi perusahaan menentukan bagaimana perusahaan dengan kemampuannya memanfaatkan peluang yang ada di pasar sehingga mampu bersaing. Akuntansi manajemen akan membantu 4 pertanyaan penting untuk membantu manajer:
  1. Siapa pelanggan yang paling penting dan bagaimana kita bisa kompetitif serta memberikan nilai kepada mereka?
  2. Apa produk substitusi yang ada di pasar dan bagaimana mereka membedakan produk kita dalam ciri, harga, biaya dan kualitas?
  3. Apa kemampuan kita yang kritis?
  4. Apakah kas cukup tersedia untuk mendanai strategi atau diperlukan dana tambahan?

Rantai Nilai dan Analisis Rantai Pasokan dan Faktor Kunci Keberhasilan

Rantai nilai adalah urutan fungsi bisnis di mana produk dibuat secara progresif lebih bermanfaat bagi pelanggan. Prosesnya :
  1. Penilitian dan Pengembangan
  2. Desain Produk dan Proses
  3. Produksi
  4. Pemasaran
  5. Distribusi
  6. Pelayanan Pelanggan
Rantai pasokan menjelaskan aliran barang, layanan dan informasi dari sumber awal material dan layanan untuk pengiriman produk ke pelanggan. Contoh prosesnya dalam Perusahaan Coca Cola:
  1. Pemasok bahan-bahan konsentrat Cola
  2. Pabrikan konsentrat
  3. Pabrik pembotolan dan pemasok material/layanan non konsentrat
  4. Pabrik pendistribusian
  5. Pabrik eceran
  6. Konsumen akhir
Faktor kunci keberhasilan :
  1. Biaya dan efisiensi
  2. Kualitas
  3. Waktu
  4. Inovasi
  5. Keberlanjutan

Pembuatan Keputusan, Perencanaan dan Kontrol: 5 Langkah Proses Pembuatan Keputusan

  1. Identifikasi masalah dan ketidakpastian
  2. Memperoleh informasi
  3. Membuat prediksi mengenai masa depan
  4. Membuat keputusan dari beberapa alternatif
  5. Melaksanakan keputusan, mengevaluasi performa dan belajar

Pedoman Kunci Akuntansi Manajemen

3 Pedoman membantu akuntan manajemen menyediakan yang paling penting untuk pengambilan keputusan strategis dan operasional:
  1. Menggunakan pendekatan biaya-manfaat
Manajer terus menghadapi keputusan alokasi sumber daya, ia harus menghabiskan sumber daya jika perkiraan manfaat lebih besar dari perkiraan biaya. Manajer bergantung pada informasi akuntansi manajemen untuk mengukur manfaat dan biaya yang diperkirakan.
      2. Memberikan pengenalan penuh terhadap pertimbangan perilaku dan teknis
Ketika menggunakan pendekatan biaya-manfaat, manajer harus mengingat sejumlah pertimbangan perilaku dan teknis. Pertimbangan teknis membantu manajer membuat keputusan ekonomi yang bijak dengan menyediakan informasi yang diinginkan dengan format yang tepat dan pada frekuensi yang disukai
      3. Gunakan biaya yang berbeda untuk tujuan yang berebeda
Bahwa para manajer menggunakan cara alternatif untuk menghitung biaya dalam berbagai situasi pengambilan keputusan karena ada biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Sebuah konsep biaya digunakan untuk tujuan pelaporan eksternal mungkin tidak sesuai untuk internal (pelaporan rutin).

Struktur Organisasi dan Akuntan Manajemen

Hubungan Lini dan Staf
Manajemen lini (produksi, pemasaran dan manajemen distribusi) secara langsung bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen staf (akuntan manajemen, teknologi informasi dan manajemen SDM) menyediakan nasihat, dukungan dan bantuan kepada manajemen lini.
Kepala Bagian Keuangan (Direktur Keuangan) dan Kontroler
Direktur Keuangan yang paling bertanggung jawab mengawasi operasional keuangan sebuah organisasi. Tanggung jawab Direktur Keuangan diantaranya:
  1. Pengendali (menyediakan laporan informasi keuangan)
  2. Perbendaharaan (mengawasi pembiayaan jangka pendek dan panjang, investasi dan manajemen kas)
  3. Manajemen Risiko (mengelola risiko bunga dan tingkat kurs serta manajemen turunan)
  4. Perpajakan (merencanakan pajak penghasilan, pajak penjualan dan pajak internasional)
  5. Hubungan investor (berkomuniksi, merespon dan berinteraksi dengan pemegang saham)
  6. Perencanaan strategis (menetapkan strategi dan mengalokasikan sumber daya untuk melaksanakan strategi)
Kontroler adalah eksekutif  keuangan terutama yang bertanggung jawab untuk akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.

Etika Profesional

Etika adalah dasar dari ekonomi yang berfungsi dengan baik, ketika etika lemah, pemasok menyuap eksekutif untuk memenangkan kontrak pasokan daripada berinvestasi dalam meningkatkan kualitas atau menurunkan biaya. Karena konsumen mempunyai sedikit kepercayaan terhadap produk yang diproduksi yang menjadikan mereka enggan untuk membeli produk sehingga menyebabkan kegagalan pasar.

Dukungan Institusional
Akuntan mempunyai kode etik tersendiri mengingat mereka bertanggung jawab atas integritas informasi keuangan yang disajikan untuk internal dan eksternal. Organisasi akuntan internasional yang mewakili akuntan manajemen di berbagai negara menawarkan program sertifikasi yang mengindikasikan siapa yang menyelesaikannya mempunyai kemampuan teknis dan keahlian akuntansi manajemen serta akuntansi keuangan.